Articles

Rabu, 27 Mei 2015

DEMOGRAFI

          Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang kependudukan dalam suatu wilayah serta perubahan penduduk yang meliputi mortalitas, natalitas, migrasi, dan distribusi.
 Ilmu kependudukan ada dua yaitu:
1.      Penduduk
Adalah seseorang yang berada disuatu tempat atau wilayah yang menetap.
2.      Masyarakat
Adalah seseorang yang terkait dengan identitas yang berinteraksi menurut adat istiadat tertentu atau seseorang yang hidup bersama dalam kemaslahatan.

Kamis, 21 Mei 2015

Materi Lomba Pidato PIK R Tingkat Provinsi

Oleh : Devi Bela Efendi

PUISI
DERAI HIDUP

TIDAKKAH KAU LIHAT ...
ANAK KECIL BERLARI KESANA KEMARI...
HANYA UNTUK MENDAPAT...
SEGELINTING UANG LOGAM...

PENDIDIKAN TAK DAPAT LAGI DIRASAKAN...
STATUS DAN EKONOMI YANG TELAH MENGIKAT...
KELAPARAN SUDAH MENJADI BAGIAN DARI DIRINYA ...
SEPERTI INIKAH KEHIDUPAN SEKARANG...







Assalamualaikum Wr.Wb.
Alhamdulilahirobil alamin wabihinastainu ‘ala umuriddunya waddin, wassolatu wassalamu’ala asrofil anbiyaa-iwal mursalin, wa’ala alihi waashabihi ajma’in ammaba’du.
Yang terhormat Kepala BPPKBN Kabupaten Tegal dan Dewan Juri yang saya hormati. Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah yang maha kuasa, yang telah memberikan kita rahmat dan hidayah, sehingga kita dapat bertatap muka dalam keadaan sehat walafiat. Sholawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada nabi kita muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman kegelapan keera penuh cahaya.
Dalam kesempatan yang berbahagia ini saya akan menyampaikan pidato tentang “Demografi dan ketenagakerjaan”.
Hadirin yang dimuliakan Allah
Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang kependudukan khususnya mengenai kelahiran, perkawinan, kematian, dan perpindahan. Tingkat kelahiran jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kematian sesorang. Hal tersebut menyebabkan jumlah penduduk terlalu banyak, sedangkan lahan semakin menyempit. Suatu daerah yang memiliki jumlah penduduk terlalu banyak akan melakukan perpindahan salah satunya urbanisasi yaitu perpindahan penduduk dari desa kekota, dengan tujuan untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Sedangkan jumlah penduduk yang menetap dikota semakin banyak. Keterbatasan sandang, pangan, dan papan memicu timbulnya persaingan antar individu untuk mampu mempertahankan hidupnya.
Remaja mempunyai kaitan yang sangat besar dengan pertumbuhan penduduk. Remaja merupakan tunas-tunas pembentuk keluarga baru, oleh karena itu remaja harus mencerminkan GENRE didirinya untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas.

Minggu, 15 Maret 2015

PIK-KRR



Usia remaja merupakan usia transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Perubahan ini secara psikologis membuat anak-anak usia remaja selalu ingin mencoba tantangan baru yang belum pernah diperoleh di masa kanak-kanak. Kecenderungan ingin mencoba hal baru, bahkan cenderung memberontak dari kemapanan, semakin diperparah dengan berbagai informasi dan tayangan media tanpa sensor yang dapat diperoleh dengan berbagai cara.

Kaum remaja Indonesia saat ini mengalami lingkungan sosial yang sangat berbeda daripada orangtuanya. Dewasa ini, kaum remaja lebih bebas mengekspresikan dirinya, dan telah mengembangkan kebudayaan dan bahasa khusus antara grupnya. Sikap-sikap kaum remaja atas seksualitas dan soal seks ternyata lebih liberal daripada orangtuanya, dengan jauh lebih banyak kesempatan mengembangkan hubungan lawan jenis, berpacaran, sampai melakukan hubungan seks.

Salah satu gejala yang harus menjadi keprihatinan bersama adalah perilaku seks bebas di kalangan remaja. Dari data yang dimiliki Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), angka aborsi di kalangan remaja meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah ini tentu saja harus menjadi perhatian bersama karena remaja merupakan tulang punggung masa depan bangsa.

Saat ini, kekurangan informasi yang benar tentang masalah seks akan memperkuatkan kemungkinan remaja percaya salah paham yang diambil dari media massa dan teman sebaya. Akibatnya, kaum remaja masuk ke kaum beresiko melakukan perilaku berbahaya untuk kesehatannya.

Itulah mengapa pendidikan seks (sex education) sangat penting bagi remaja, karena pertama remaja belum paham dengan informasi kesehatan reproduksinya, sebab orang tua masih menganggap bahwa membicarakan mengenai seks adahal hal yang tabu. Sehingga dari ketidak fahaman tersebut para remaja merasa tidak bertanggung jawab dengan seks atau kesehatan anatomi reproduksinya. Kedua, dari ketidakfahaman remaja tentang seks dan kesehatan anatomi reproduksi mereka, di lingkungan sosial masyarakat, hal ini ditawarkan hanya sebatas komoditi, seperti media-media yang menyajikan hal-hal yang bersifat pornografi, antara lain, VCD, majalah, internet, bahkan tayangan televisi pun saat ini sudah mengarah kepada hal yang seperti itu. Dampak dari ketidakfahaman remaja tentang sex education ini, banyak hal-hal negatif terjadi, seperti tingginya hubungan seks di luar nikah, kehamilan yang tidak diinginkan, penularan virus HIV dan sebagainya.

Bahaya-bahaya seks bebas dikalangan remaja antara lain adalah:
1.    Beberapa penyakit yang siap mendatangi seperti, herpes, HIV Aids, Raja singa, dan penyakit lainnya. Penyakit ini tentu sudah diketahui sangat membahayakan dan sampai sekarang masih belum ada obatnya.
2.    Hamil di luar pernikahan akan menimbulkan permasalahan baru, apabila seorang remajamasih kuliah atau sekolah tentu saja orang tua akan sangat kesal. Dan remaja pun takut untuk jujur kepada orang tua dan pasangan, akhirnya diapun memutuskan untuk melakukan dosa baru yaitu aborsi ataupun bunuh diri.
3.    Apabila seorang anak menikah di usia muda, maka permasalahan yang belum siap dihadapi akan datang, seperti masalah keuangan, masalah kebiasaan, masalah anak.
4.    Nama baik keluarga akan tercoreng. Keluarga akan menghadapi masalah yang dibuat apabila seorang remaja mendapatkan efek buruk dari seks bebas ini.
5.    Apabila seorang remaja  hamil diluar nikah dan pasangannya tidak mau bertanggung jawab, maka yang akan dilakukan adalah banyak pikiran buruk yang akan mengganggu,seperti ingin bunuh diri, berpikir tidak rasional yang mengakibatkan gangguan mental atau gila.

Mungkin kita baru menyadari betapa pentingnya pendidikan seks karena banyak kasus pergaulan bebas muncul di kalangan remaja dewasa ini. Kalau kita berbicara tentang pergaulan bebas, hal ini sebenarnya sudah muncul dari dulu, hanya saja sekarang ini terlihat semakin parah. Yang terpenting adalah bagaimana kita mampu memberikan pendidikan seks (sex education) kepada generasi muda

Pengertian Pendidikan Seks

Pendidikan Seks adalah  pengetahuan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis kelamin. Ini mencakup mulai dari pertumbuhan jenis kelamin (Laki-laki atau wanita). Bagaimana fungsi kelamin sebagai alat reproduksi. Bagaimana perkembangan alat kelamin itu pada wanita dan pada laki-laki. Tentang menstruasi, mimpi basah dan sebagainya, sampai kepada timbulnya birahi karena adanya perubahan pada hormon-hormon. Termasuk nantinya masalah perkawinan, kehamilan dan sebagainya.

Pendidikan seks mempunyai pengertian yang jauh lebih luas, yaitu upaya memberikan pengetahuan tentang perubahan biologis, psikologis, dan psikososial sebagai akibat pertumbuhan dan perkembangan manusia. Dengan kata lain, pendidikan seks pada dasarnya merupakan upaya untuk memberikan pengetahuan  tentang fungsi organ reproduksi dengan menanamkan moral, etika serta komitmen agama agar tidak terjadi “penyalahgunaan” organ reproduksi tersebut.

Pendidikan seks atau pendidikan mengenai kesehatan reproduksi atau yang lebih trend-nya “sex education” sudah seharusnya diberikan kepada anak-anak yang sudah beranjak dewasa atau remaja, baik melalui pendidikan formal maupun informal. Ini penting untuk mencegah biasnya sex education maupun pengetahuan tentang kesehatan reproduksi di kalangan remaja.

Pendidikan Seks terdiri dari dua segi:

1.    Pengetahuan secara biologis yang termasuk dalam pengetahuan alat-alat reproduksi perempuan dan laki-laki, proses reproduksi yaitu kehamilan dan kelahiran, serta pengetahuan dan pemahaman cara penularan PMS dan HIV/AIDS.
2.    Pengetahuan dengan pendekatan sosial/psikologis yang membahas soal seks, perkembangan diri, soal kontrasepsi, mengenal perilaku seksual beresiko dan hak-hak manusia untuk keselamatan kita serta keputusan untuk melakukan hubungan seks.

Tujuan Pendidikan Seks :

1.    Memberikan pengertian yang memadai mengenai perubahan fisik, mental dan proses kematangan emosional yang berkaitan dengan masalah seksual pada remaja.
2.    Mengurangi ketakutan dan kecemasan sehubungan dengan perkembangan dan penyesuaian seksual (peran, tuntutan dan tanggungjawab).
3.    Membentuk sikap dan memberikan pengertian  terhadap seks dalam semua manifestasi yang bervariasi.


Sabtu, 15 Maret 2014