Usia remaja merupakan usia
transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Perubahan ini secara psikologis
membuat anak-anak usia remaja selalu ingin mencoba tantangan baru yang belum
pernah diperoleh di masa kanak-kanak. Kecenderungan ingin mencoba hal baru,
bahkan cenderung memberontak dari kemapanan, semakin diperparah dengan berbagai
informasi dan tayangan media tanpa sensor yang dapat diperoleh dengan berbagai
cara.
Kaum remaja Indonesia saat
ini mengalami lingkungan sosial yang sangat berbeda daripada orangtuanya.
Dewasa ini, kaum remaja lebih bebas mengekspresikan dirinya, dan telah
mengembangkan kebudayaan dan bahasa khusus antara grupnya. Sikap-sikap kaum
remaja atas seksualitas dan soal seks ternyata lebih liberal daripada
orangtuanya, dengan jauh lebih banyak kesempatan mengembangkan hubungan lawan
jenis, berpacaran, sampai melakukan hubungan seks.
Salah satu gejala yang
harus menjadi keprihatinan bersama adalah perilaku seks bebas di kalangan
remaja. Dari data yang dimiliki Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN), angka aborsi di kalangan remaja meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah
ini tentu saja harus menjadi perhatian bersama karena remaja merupakan tulang
punggung masa depan bangsa.
Saat ini, kekurangan
informasi yang benar tentang masalah seks akan memperkuatkan kemungkinan remaja
percaya salah paham yang diambil dari media massa dan teman sebaya. Akibatnya,
kaum remaja masuk ke kaum beresiko melakukan perilaku berbahaya untuk
kesehatannya.
Itulah mengapa pendidikan seks (sex education) sangat penting bagi remaja, karena pertama remaja
belum paham dengan informasi kesehatan reproduksinya, sebab orang tua masih
menganggap bahwa membicarakan mengenai seks adahal hal yang tabu. Sehingga dari
ketidak fahaman tersebut para remaja merasa tidak bertanggung jawab dengan seks
atau kesehatan anatomi reproduksinya. Kedua, dari ketidakfahaman remaja tentang
seks dan kesehatan anatomi reproduksi mereka, di lingkungan sosial masyarakat,
hal ini ditawarkan hanya sebatas komoditi, seperti media-media yang menyajikan hal-hal yang bersifat pornografi, antara lain,
VCD, majalah, internet, bahkan tayangan televisi pun saat ini sudah mengarah
kepada hal yang seperti itu. Dampak dari ketidakfahaman remaja tentang sex
education ini, banyak hal-hal negatif terjadi, seperti tingginya hubungan seks
di luar nikah, kehamilan yang tidak diinginkan, penularan virus HIV dan sebagainya.
Bahaya-bahaya seks bebas
dikalangan remaja antara lain adalah:
1.
Beberapa penyakit yang siap mendatangi seperti, herpes, HIV Aids, Raja singa,
dan penyakit lainnya. Penyakit ini tentu sudah diketahui sangat membahayakan
dan sampai sekarang masih belum ada obatnya.
2. Hamil
di luar pernikahan akan menimbulkan permasalahan baru, apabila seorang
remajamasih kuliah atau sekolah tentu saja orang tua akan sangat kesal. Dan
remaja pun takut untuk jujur kepada orang tua dan pasangan, akhirnya diapun
memutuskan untuk melakukan dosa baru yaitu aborsi ataupun bunuh diri.
3.
Apabila seorang anak menikah di usia muda, maka permasalahan yang belum siap
dihadapi akan datang, seperti masalah keuangan, masalah kebiasaan, masalah anak.
4. Nama
baik keluarga akan tercoreng. Keluarga akan menghadapi masalah yang dibuat
apabila seorang remaja mendapatkan efek buruk dari seks bebas ini.
5.
Apabila seorang remaja hamil diluar nikah dan pasangannya tidak mau
bertanggung jawab, maka yang akan dilakukan adalah banyak pikiran buruk yang
akan mengganggu,seperti ingin bunuh diri, berpikir tidak rasional yang
mengakibatkan gangguan mental atau gila.
Mungkin kita baru
menyadari betapa pentingnya pendidikan seks karena banyak kasus pergaulan bebas muncul di kalangan remaja
dewasa ini. Kalau kita berbicara tentang pergaulan bebas, hal ini sebenarnya
sudah muncul dari dulu, hanya saja sekarang ini terlihat semakin parah. Yang
terpenting adalah bagaimana kita mampu memberikan pendidikan seks (sex education) kepada generasi muda
Pengertian Pendidikan Seks
Pendidikan Seks
adalah pengetahuan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis
kelamin. Ini mencakup mulai dari pertumbuhan jenis kelamin (Laki-laki atau
wanita). Bagaimana fungsi kelamin sebagai alat reproduksi. Bagaimana
perkembangan alat kelamin itu pada wanita dan pada laki-laki. Tentang
menstruasi, mimpi basah dan sebagainya, sampai kepada timbulnya birahi karena
adanya perubahan pada hormon-hormon. Termasuk nantinya masalah perkawinan,
kehamilan dan sebagainya.
Pendidikan seks mempunyai
pengertian yang jauh lebih luas, yaitu upaya memberikan pengetahuan tentang
perubahan biologis, psikologis, dan psikososial sebagai akibat pertumbuhan dan
perkembangan manusia. Dengan kata lain, pendidikan seks pada dasarnya merupakan
upaya untuk memberikan pengetahuan tentang fungsi organ reproduksi dengan
menanamkan moral, etika serta komitmen agama agar tidak terjadi
“penyalahgunaan” organ reproduksi tersebut.
Pendidikan seks atau
pendidikan mengenai kesehatan reproduksi atau yang lebih trend-nya “sex education” sudah seharusnya diberikan kepada anak-anak yang sudah beranjak
dewasa atau remaja, baik melalui pendidikan formal maupun informal. Ini penting
untuk mencegah biasnya sex education maupun pengetahuan tentang kesehatan reproduksi di kalangan remaja.
Pendidikan Seks terdiri
dari dua segi:
1.
Pengetahuan secara biologis yang termasuk dalam pengetahuan alat-alat
reproduksi perempuan dan laki-laki, proses reproduksi yaitu kehamilan dan
kelahiran, serta pengetahuan dan pemahaman cara penularan PMS dan HIV/AIDS.
2.
Pengetahuan dengan pendekatan sosial/psikologis yang membahas soal seks,
perkembangan diri, soal kontrasepsi, mengenal perilaku seksual beresiko dan
hak-hak manusia untuk keselamatan kita serta keputusan untuk melakukan hubungan
seks.
Tujuan Pendidikan Seks :
1.
Memberikan pengertian yang memadai mengenai perubahan fisik, mental dan proses
kematangan emosional yang berkaitan dengan masalah seksual pada remaja.
2.
Mengurangi ketakutan dan kecemasan sehubungan dengan perkembangan dan
penyesuaian seksual (peran, tuntutan dan tanggungjawab).
3.
Membentuk sikap dan memberikan pengertian terhadap seks dalam semua
manifestasi yang bervariasi.